IGPKHI Provinsi Banten

Berfoto bersama selepas lomba pantomim.

Kabar Banten

Penampilan tari Genjring Party oleh anak berkebutuhan khusus.

Edukasi Corona Virus

Bersama lawan corona.

Tentang Sekolah Kami

Birunya langit menambah keindahan lingkungan sekolah kami

Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2019/2020

Kami hadir untuk memberikan pelayanan dan pendidikan terbaik untuk calon peserta didik berkebutuhan khusus di Kota Serang, Provinsi Banten

Minggu, 24 September 2023

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 


Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Oleh Yanti Lisnawati
Guru SKh. Negeri 02 Kota Serang
CGP Angkatan 8

Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri) berdasarkan panduan pertanyaan berikut.

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Pratap Triloka terdiri dari tiga semboyan yaitu ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Semboyan tersebut memiliki arti di depan memberi teladan, di tengah memberi motivasi dan di belakang memberikan dukungan. Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara tersebut menyadarkan guru untuk memberikan tauladan yang baik dengan karakter dan perbuatan yang baik sehingga siswa dapat memiliki figur teladan yang baik untuk membentuk pribadinya yang unggul. Sebagai pemimpin pembelajaran guru dapat menuntun siswa dengan segala kodratnya untuk mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, salah satunya dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi, budaya positif, dan KSE. 

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri tentu berpengaruh kepada prinsip pengambilan keputusan yang kita ambil karena pikiran digerakkan oleh apa yang kita pahami dan yakini kebenarannya. Keputusan yang diambil tentu juga membawa pengaruh terhadap orang-orang di sekitar yang terlibat dengan keputusan tersebut secara langsung pun tidak langsung. Oleh karena itu, perlu suatu keterampilan dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diajarkan. Dalam pembelajaran, keputusan yang dibuat harus berpihak pada murid.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan dengan metode coaching dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Keterampilan mengajukan pertanyaan, mengajukan berbagai opsi untuk menemukan solusi memerlukan kesadaran diri serta keterampilan berelasi dalam hal kemampuan membangun kemitraan, memancing coachee agar berbicara terbuka dengan mengajukan pertanyaan berbobot hingga akhirnya dapat mengambil keputusan yang bijak.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kematangan sosial emosional seorang guru dalam pengambilan suatu keputusan akan berpengaruh besar terutama dalam masalah dilema etika (benar vs benar). Oleh karena itu, seorang dalam memutuskan perkara dilema etika mesti berpegang pada tiga hal penting yaitu regulasi, policy atau wisdom.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Studi kasus tentang masalah moral atau etika dapat melatih ketajaman dan keterampilan seorang pendidik dalam menentukan permasalahan termasuk pada bujukan moral atau dilema etika serta cara mengatasinya.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat akan meminimalisasi konflik akibat ketidakpuasan terhadap penyelesaian masalah yang diambil alhasil dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif aman dan nyaman.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang ada dalam pengambilan keputusan dilema etika adalah bahwa pengambilan keputusan berdasarkan pada rasa tidak enak, takut menghadapi konflik, dan menutup masalah tanpa menyelesaikan penyebab masalahnya ahirnya kembali pada kebijakan pemimpin yang tidak ajeg dan mudah goyah.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Sangat berpengaruh, karena keputusan yang kita ambil dapat membantu murid mendapatkan layanan belajar sesuai dengan kebutuhannya serta akan membantunya untuk mandiri dan berpikir dewasa sesuai kemampuannya masing-masing.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Guru menjadi teladan bagiurid-muridnya, termasuk juga dalam pengambilan keputusan. Cara guru mengambil keputusan selain berdampak pada murid juga akan ditiru oleh muridnya. Setelah dapat berpikir matang, murid akan dapat menilai baik atau buruk keputusan yang diambil tersebut.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan didasarkan pada kemampuan kita membedakan benar salah jika bujukan moral, memilih di antara benar vs benar jika dilema etika, kemudian kematangan emosi dan sosial. Pengambilan keputusan berdasarkan pada filosofi pratap Triloka. Dilakulan dengan kesadaran penuh mindfulness dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan teknik coaching. 

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Empat paradigma pengambilan keputusan:
1. Individu lawan masyarakat (individual vs community
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Kemudian berdasar tiga prinsip yaitu:
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking),
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

Serta sembilan langkah pengujian keputusan.
1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian benar atau salah.
     Uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
6. Melakukan Prinsip Resolusi.
7. Investigasi Opsi Trilema.
8. Buat Keputusan.
9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bila mana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, lebih tepatnya mengalami kasus dilema etika. Saat itu, keputusan diambil berdasarkan kepentingan bersama dan untuk tujuan bersama, hanya saja dalam menjalankannya tidak menggunakan prinsip, paradigma dan pengujian sebagaimana dalam modul.

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Konsep penting dalam mengambil keputusan sesudah mempelajari modul ini adalah pada bagian mempertimbangkan suatu keputusan berdasarkan tiga hal penting yaitu regulasi, policy, wisdom.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting dalam membantu saya menyiapkan diri dalam menghadapi kasus bujukan moral ataupun dilema etika serta memberi bekal keterampilan cara menyelesaikannya baik secara individu maupun seorang pemimpin.