Selasa, 02 Juni 2020

Program Khusus

Program Kebutuhan Khusus 

Penyelenggaraan layanan pendidikan khusus tidak menitik beratkan pada ketidakmampuan yang dimiliki peserta didik, tetapi menitikberatkan pada kompetensi apa yang masih dimiliki dan bisa dikembangkan dari peserta didik yang bersangkutan.
program kebutuhan khusus diberikan sesuai dengan kelainan atau kekhususan peserta didik, sebagai berikut.

Adanya keterbatasan baik pada fisik dan/atau intelegensi menyebabkan adanya hambatan, baik pada aspek belajar, aspek perkembangan, maupun pada perilaku adaftif. Sebagai upaya untuk mengatasinya, maka perlu diberikan program khusus yang dapat memberikan hal-hal yang dibutuhkan peserta didik, mengoreksi perilaku maladaftif dan mengembalikannya pada perilaku adaftif, mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki, serta melatih peserta didik untuk mandiri dalam kehidupan sehari-harinya.

Program kebutuhan khusus berdasarkan kekhususan peserta didik.
1) Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial dan Komunikasi, untuk tunanetra
2) Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan Irama, untuk tunarungu
3) Pengembangan Diri, untuk tunagrahita
4) Pengembangan Diri dan Gerak, untuk tunadaksa
5) Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan Perilaku, untuk autis


Program Kebutuhan Khusus diberikan tidak terikat kelas, tetapi sesuai dengan hal yang menjadi prioritas kebutuhan peserta didik. Di dalam panduan program kebutuhan Khusus dimuat bidang pengembangan, kompetensi, dan indikator, jadi tidak ada KI dan KD untuk program khusus ini. Dalam pelaksanaannya tentu harus berdasarkan prinsip-prinsip pelaksanaan program yaitu:
1. Berdasarkan asesmen
2.    Memperhatikan kesalamatan (safety)
3.    Kehati-hatian (poise)
4.    Kemandirian (independent)
5. Berdasarkan keadaan lingkungan peserta didik atau tradisi yang berlaku di sekitar peserta didik 
    berada (traditional manner)
6.    Sesuai dengan usia (in appropriate)
7.    Modifikasi alat dan cara atau strategi (contrivance and strategy modification)
8. Melaksanakan analisis tugas (task analysis)

Pada praktiknya, mesti memenuhi memenuhi tiga hal berikut.
1. Konkret
2. Memadukan konsep
3. Melakukan 


Berikut adalah salah satu contoh materi untuk pembelajaran progsus bagi peserta didik autis, dan tunagrahita.

Bidang Pengembangan: 
Merawat Diri
kompetensi                   : 
Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar                          
Petunjuk pelaksanaan:
      - Menunjuk foto/gambar kegiatan menggosok gigi 
      - Berjalan ke tempat menggosok gigi
      - Praktik menggosok gigi dengan tahapan yang benar
      - Menyimpan kembali bahan dan peralatan setelah digunakan 
-
     Tahapan Menggosok gigi
     a)        Menyiapkan air di dalam gelas atau cangkir untuk berkumur.
     b)        Memegang sikat gigi dengan benar.
     c)        Membuka tutup pasta gigi.
     d)       Mengoleskan pasta gigi ke bulu sikat gigi.
     e)        Berkumur  (untuk gosok gigi cara kering tidak diawali dengan berkumur).
     f)         Menggosok gigi mulai dari bagian depan, samping, dalam dengan gerakan yang benar         dan tekanan yang wajar.
     g)        Berkumur sampai bersih.
     h)        Melap mulut.
     i)          Menyimpan peralatan dan bahan yang telah digunakan pada tempatnya.
       
       Urutan dalam foto sebagai berikut.


























0 komentar:

Posting Komentar